Sunnat dalam
sembahyang (shalaht).
Adapun dalam sembahyang
ada dua macam sunnat.
{1}. Sunnat Ab’adh. Yaitu ada lima
(5) perkara.
1)
Pertama : Tasyahhud
awwal (yang pertama)
serta duduknya.
2)
Kedua : Shalawat atas
Nabi dalam thasyahhud
awwal.
3)
Ketiga : Shalawat atas keluarga Nabi dalam thasyahhud akhir.
4) Keempat :
Qunut, serta berdiri ketika membacanya dalam shalaht Shubuh dan shalaht witir yang akhir dari pada
pertengahan bulan Ramadhan (dari tanggal. 16).
5) Kelima : Shalawatatas Nabi dan keluarganya serta shahabatnya dalam penghabisan
Qunut.
{2}. Sunnat Hai-at.
Yaitu ada enam
belas (16) perkara.
1) Pertama :
Mengangkat kedua belah tangan hingga
sejajar dengan dua belah
telinga, ketika takbiratul
ihram, takbir ruku’,
i’tidal dan berdiri
dari tasyahhud awwal.
2) Kedua : Meletakkan tangan yang
kanan diatas tangan
yang kiri dibawah dada dan
diatas pusar ketika
berdiri.
3) Ketiga : Membaca do’a Iftitah (dari Allahu Akbar kabiraa),
atau wajjahtu hingga akhir.
4) Keempat : Membaca ta’awwudz (A’udzubillahi minasy syaithanir- rajiym) sebelum
membaca Al-Fatihah.
5) Kelima : Membaca Amiyn kemudian
dari Al-Fatihah.
6) Keenam : Membaca surah (surat) dari Al-Qur’an setalah selesai membaca Al-Fatihah
pada raka’at yang pertama
dan raka’at yang
kedua.
7) Ketujuh : Menyaringkan suara
(membaca Al-Fatihah agar
terdengar) dan surah
dan takbir pada
shalaht Maghrib, ‘Isya,
dan Shubuh, dan
merendahkan suara (tidak
terdengar) selain takbir
pada shalaht Dzuhur
dan ‘Ashar. (Tetapi
bagi perempuan dengan
suara rendah, tidak
terdengar suara).
8) Kedelapan : Membaca takbirketika berpindah dari rukun kerukun yang
lain.
9) Kesembilan : Membaca
“Sami
‘allahu liman hhamidaht”. ketika bangkit dari ruku’. Dan membaca “Rabbana lakal
hamdu......”,
ketika i’tidal.
10) Kesepuluh : Membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud.
11) Kesebelas : Menaruh dua telapak
tangan di atas paha ketika
duduk tahiyyat (tasyahhud)
awwal dan akhir,
serta menunjuk dengan
telunjuk tangan kanan
ketika menyebut { “Illallah” }.
12) Keduabelas : Duduk (iftirasy) pada
sekalian duduk (seperti duduk tasyahhud akhir).
13) Ketigabelas : Duduk ( tawarruk )
seperti duduk tasyahhud akhir.
14) Keempatbelas : Membaca do’a tasyahhud,
pada tasyahhud yang
akhir.
15) Kelimabelas : Salam yang kedua
serta berpaling kekanan dan kekiri.
16) Keenambelas : Khusyu’ tawadhu’ dalam
shalaht ya’ni merendahkan
diri dan memperhatikan
segala apa yang
dibaca.
Sujud Sahwi.
Adapun
sujud sahwi, yaitu sujud karena
kelupaan.
Barang siapa kelupaan (ketinggalan) salah satu dari {sunnat ab’adh}, maka diutamakan mengganti dengan {sujud sahwi} dua kali, sujud itu
sesudah selesai membaca {tasyahhud akhir} dan {sebelum salam}, tasbihnya
tiap sujud dibaca tiga kali {3x}
yaitu :
“Subhhana
man laa yanamu wa laa yashuu”.
{“Maha Suci Allah yang
tidak tidur tiada
terlupa”}.
Keterangan :
Jikalau meninggalkan salah satu dari {sunnat Hai-at}
tidak diutamakan mengganti apa-apa {tidak sujud sahwi} .
0 komentar:
Post a Comment