Shifat-shfat Rasul s.a.w.

                                                                                      

Shifat yang wajib bagi Rasul s.a.w.
Adapun segala yang wajib bagi sekalian Rasulullah shalawatullahi ‘alaiyhi wa salaamaht.  Maka yaitu empat perkara yang tersebut disini dan yang mustahipada mereka itu.  Yaitu lawanan empat perkara ini.
1)                       Shidiq. Artinya :   Benar,  maka mustahil kidzib (dusta).
2)         Amanaht. Artinya : Kepercayaan, maka  mustahil khianat (tiada diamanaht).
3)     Tabliigh. Artinya : Menyampaikan, maka mustahil  kataman menyembunyikan).
4)          Fathanaht. Artinya : Sempurna pengertian maka mustahil baladaht dungu).
Adapun yang harus bagi sekalian Rasul maka adalah itu satu {1} perkara jua yaitu :
Alla ‘aradhal-basyariyahti”. {“Perangai taubaht manusia”}.
Seumpama :  Makan,  minum dan tidur dan jaga. Maka mustahil pada mereka itu,  {“ ‘Aradha  basyariyaht} Yang menjadi kekurangan seperti, sakit gila, atau sakit besar jua adanya.
Syahadan lagi bemula Wajib atas tiap-tiap mukalaf  bahwa Ia mengetahui akan, hal ihwal Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam dengan sebagaimana yang telah dikhususkan oleh ‘Ilmu akan kewajiban itu dengan Ikhtishar  ya’ni  dengan pendek kata inilah Ia.
Bermula wajib atas segala tiap-tiap mukalaf untuk ber’itiqad bahwasannya Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan dinegeri Makkah dengan beberapa pertunjukkan dari pada Allah Ta’ala  akan  kemuliaannya Nabi Muhammad s.a.w. Maka dimasa umurnya empat puluh {40} tahun, maka dikaruniakan oleh Allah Ta’ala akan Mi’raj Nabi Muhammad s.a.w. didalam satu malam dari  Makkah ke Baitul Maqdis  lalu naik  ketujuh {7} lapis langit bersama-sama Malaikat Jibril a.s karena menerima akan segala perintahan Allah ‘Azza wa Jalla, sekalian manusia, sekalian jin. Sebagai lagi dimasa ‘umurnya lima puluh {50} tahun berpindah Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. ke negeri Madienah munawarah yaitu negeri mulai yang kedua.


0 komentar: