Iman.
Adapun Iman itu ada tiga perkara :
1. Iman Ilahiyat, : Iman yang takluk kepada Allah Ta’ala.
2. Iman Nabawiyyat, : Iman yang takluk kepada segala Nabi.
3.
Iman
Sam’iyyat, : Iman yang takluk dengan
mendengar daripada firman Allah dan sabda
Rasulullah s.a.w.
a. Nama Iman.
Adapun nama Iman itu ada dua perkara :
1. “Amantu billahi wabima qalallah.”
{“Percaya aku kepada Allah Ta’ala, dan dengan firman-Nya”}.
2.
“Amantu birrasuli
wabima qalarrasul.”
{“Percaya aku kepada Rasulullsh s.a.w. dan dengan sabdanya”}.
b. Rukun Iman.
Adapun rukun Iman itu enam perkara :
1. “Amantu billahi.” : Percaya aku kepada Allah Ta’ala.
2 “Wamala ikatihi.” : Dan percaya aku dengan Malaikat - malaikatnya.
3.
“Wakutubihi.” : Dan percaya aku
dengan segala kitab - kitabnya.
4.
“Warusulihi.” :
Dan percaya aku
dengan sekalian Rasul-rasulnya.
5.
“Walyaumil akhir.” : Dan percaya aku dengan hari kemudian,
(Qiamat).
6.
“Walqadri khairihi wasyarrihi
minallahi Ta’ala”. : Dan percaya Aku dengan qadar untung baik, dan untung
jahat datang dari Allah Ta’ala.
1. Percaya kepada Allah.
Bagaimanakah kepercayaan kepada Allah yaitu :
Kepercayaan kepada Allah Ta’ala itu wajib dengan mengakui adanya Allah Yang Maha Esa. Tanda wajib adanya Allah, baharunya alam ini. Allah itu yang yang menjadikan tujuh lapis langit dan bumi serta sekalian yang ada didalamnya. Dan Allah itu tidak bersifat kekurangan dan Dia bersifat kesempurnaan. Dan tak ada yang menyerupai-Nya. Dan Maha Suci Allah, maha mendengar, maha melihat, dan maha mengetahui gerak-gerik hati sekalian makhluk, ya’ni mengetahui segala perbuatan makhlunya yang dzahir maupun yang bathin (luar dalam) lagi amat berkuasa, dan maha kekal.
2. Percaya kepada Malaikatnya.
Bagaimanakah kepercayaan kepada Malaikatnya yaitu :
Percaya kepada sekalian Malaikatnya, dan Malaikat itu pesuruh Allah yang selamanya tha’at ( siap sedia ) dengan menjalankan segala perintahan Allah Ta’ala yang telah diwajibkan padanya. Malaikat itu bukannya laki-laki dan bukan pula perempuan. Mereka itu dijadikan Allah dari pada Nur, yaitu : “ Jismil lathief.” yaitu, “Yang halus.” Tidak mempunyai hawa nafsu, hanya mempunyai aqal. Oleh sebab itu mereka tak pernah sekali-kali durhaka (ingkar) kepada Allah, dari mula-mula dijadikan sampai hari kiamat. Adapun tempatnya mereka itu ialah memenuhi langit dan bumi, tetapi tiada menghendaki tempat, seperti makhluk-makhluk yang lainnya, sebab mereka seperti cahaya (nur). Dan yang wajib diketahui yaitu ada sepuluh malaikat, dan yang menjadi tugas-tugas para malaikat itu :
1. Malaikat Jibril. Yaitu Tugasnya menjadi utusan Allah meyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul untuk segenap manusia.
2. Malaikat Mikail. Yaitu Tugasnya mengurusi atau menurunkan hujan dan mengantar rezeki sekalian makhluk yang masih hidup
3. Malaikat Israfil. Yaitu Tugasnya membunyikan nafakh, yaitu puput yaitu suling yang sangat besar, duakali dibunyikan jika telah sampai waktunya, pertama mematikan sekalian makhluk, kedua untuk menghidupkan segala yang telah mati.
4. Malaikat Izrail. Yaitu Tugasnya mencabut jiwa (nyawa) segala yang berjiwa.
5. Malaikat Raqib. Yaitu Tugasnya menulis segala perbuatan yang baik pada jin dan manusia.
6.
Malaikat
Atid. Yaitu Tugasnya menulis segala perbuatan yang jahat pada jin dan
manusia.
7.
Malaikat
Munkar. Yaitu Tugasnya menanyai segala perbuatan
baik didalam kubur
pada segenap orang
yang telah mati.
8.
Malaikat
Nakir. Yaitu Tugasnya menanyai segala perbuatan buruk
didalam kubur pada
segenap orang yang
telah mati.
9.
Malaikat Malik.
Yaitu Tugasnya menjaga neraka.
10.
Malaikat
Ridhwan. Yaitu Tugasnya menjaga
syurga.
3. Percaya kepada
Kitabnya.
Bagaimanakah kepercayaan kepada Kitab yaitu :
Percaya kepada segala kitabnya. Kitab itu banyak di turunkan Allah kepada Rasulnya, hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahuinya. Setengahnya yang wajib diketahui yaitu empat kitab, dan seratus suhuf. Kitab artinya yang berjilid dan Suhuf artinya berlembaran saja.
Adapun kitab yang empat itu ialah :
1. Al-Qur’an. (Furqan) Dalam bahasa Arab, diturunkan Allah Ta’ala kepada :
Nabi Muhammad s.a.w.
2. Injil. Dalam bahasa Suryani, diturunkan Allah Ta’ala kepada Nabi Isa as
3. Zabur. Dalam bahasa Qibthi, diturunkan Allah Ta’ala Nabi Daud a.s.
4. Taurat. Dalam bahasaIbrani, diturunkan Allah Ta’ala kepada Nabi Musa a.s.
Dan adapun yang seratus suhuf itu diturunkan Allah Ta’ala kepada tiga orang Nabi. Yaitu :
{ 60 Suhuf kepada Nabi Syist a.s }.
{ 30 Suhuf kepada Nabi Ibrahim a.s }.
{ 10 Suhuf kepada Nabi Musa a.s. }.
Kandungan isi sekalian kitab dan suhuf itu tidak berbeda ya’ni sama saja, yaitu mendidik dan menuntun manusia ke jalan bahagia, dan supaya takut, dan tha’at kepada Allah Ta’ala, menurut segala perintahnya dan menjauhi laranganya.
4. Percaya kepada Rasulnya.
Percaya kepada sekalian Rasulnya, Rasul itu utusan Allah untuk memimpin isi dunia (bumi) ini agar supaya mereka mengetahui akan dirinya bahwa manusia hidup dibumi ini, ialah Allah Ta’ala yang menjadikannya. Dari itu menyembah, tha’at ibadaht kepada Allah, itulah di wajibkan (di fardhukan ) kepada Rasul-rasul dan para Nabi-nabi supaya disampaikan kepada segenap manusia agar mereka keluar dari kesesatan, menyembah Tuhan yang bukan sebenar Tuhan. Umpamanya mempertuhankan : Matahari, bulan, bintang, manusia, berhala, dan sebagainya.
Jumlah para Rasul-rasul ada 313 orang dan jumlah para Nabi-nabi adalah sangat banyak tiada terhingga banyaknya itu hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahuinya.
Dan yang wajib diketahui yaitu : ( 25 ) Nabi dan Rasulnya :
1. Nabi Adam a.s. 14. Nabi Musa a.s.
2.
Nabi Idris
a.s. 15. Nabi
Harun a.s.
3.
Nabi Nuh
a.s. 16. Nabi
Ilyasa a.s.
4.
Nabi Hud
a.s 17. Nabi Dzulkifli a.s.
5.
Nabi Luth
a.s. 18.
Nabi Daud a.s.
6.
Nabi Saleh
a.s. 19. Nabi Sulaiman a.s.
7.
Nabi Ibrahim
a.s. 20.
Nabi Ilyas a.s.
8.
Nabi Ismail
a.s. 21. Nabi Yunus a.s.
9.
Nabi Ishak
a.s. 22. Nabi Zakaria a.s.
10.
Nabi Ya’quf
a.s. 23. Nabi
Yahya a.s.
11.
Nabi Yusuf
a.s. 24. Nabi
‘Isa a.s.
12.
Nabi Ayyub
a.s. 25. Nabi Muhammad
s.a.w.
13.
Nabi Syu’aib
a.s.
0 komentar:
Post a Comment