Hukum Tayammum dan Maharim.

                                                                                     


Hal  Tayammum.
Adapun arti tayamum, yaitu perbuatan pengganti wudhu dengan memakai debu tanah yang suci (bersih) disapukan kedua belah tangan dan kemuka serta dengan syarat-syarat yang tertentu.
{1}.    Syarat- syarat Tayammum.
Adapun syarat tayamum itu ada empat perkara : 
1)                 Pertama        :   Tidak ada air, dan sudah dicari terlebih dahulu.
2)                 Kedua           :   Dalam sakit yang tidak dapat mempergunakan air.
3)                 Ketiga           :   Masuknya waktu shalat (tepat waktu masuknya).
4)                 Keempat       :   Dengan debu tanah yang bersih.
{2}.    Fardhu  Tayammum.
Adapun fardhu tayamum itu ada lima perkara :
1.                 Pertama        :   Niat bertayamum untuk mengharuskan shalat.
2.   Kedua   : Memindahkan debu tanah kedua tangan serta meratakannya.
3.                 Ketiga           :   Menyapu muka (sebagaimana pekerjaan wudhu).
4.                 Keempat       :   Menyapu kedua tangan sampai siku.
5.                 Kelima          :   Tertib (beraturan) sebagaimana yang tersbut itu. 
{3}.    Sunnat  Tayammum. 

Adapun sunnat tayammum itu ada lima perkara :
1.                 Pertama          :   Membaca Bismillahir rahmanir rahiim.
2.                 Kedua             :   Menghadap qiblat.
3.                 Ketiga             :   Mendahulukan yang kanan atas kiri.
4.                 Keempat         :   Menipiskan debu yang lekat ditapak tangan.
5.                 Kelima            :   Melakukannya dengan berturut-turut.
{4}.    Lafadz  Niat  Tayammum.
Adapun lafadznya  yaitu  :
“Nawaitult tayyam-muma lii-istibaa-hhahtish shalaati fardhan lillahi  ta’ala”.
“Sengaja aku bertayammum untuk melakukan (mengharuskan) shalat fardhu karena Allah Ta’ala”.
{5}.    Yang  membatalkan  Tayammum.
Adapun yang membatalkan tayammaum itu ada tiga perkara  :
1.                 Pertama       :  Segala  apa  yang  membatalkan  wudhu.
2.               Kedua          : Melihat air sebelum shalat ( bagi yang dapat  memakai air ).
3.                Ketiga   :  Murthada (berpaling dari agama Islam),  berganti  agama.
Keterangan :
Bertayammum itu hanya untuk sekali melaksanakan Shalat fardhu, meskipun tiada berhadats  (tidak batal tayammumnya), jadi jika hendak melakukan Shalat fardhu yang lain haruslah (wajiblah) bertayammum lagi. Terkecuali Shalat sunnat  maka boleh dikerjakan berkali-kali dengan satu tayammum.
M a h a r i m.
Adapun  maharim  yaitu  segala  perempuan  yang  haram  dikawini  dan tiada  bathal wudhu,  menyentuhnya  (tersentuh) salah seorang dari mereka itu.  Adapun  mereka  itu  ada sebelas  (11)  orang  perempuan  adanya  :
1)            Ibu.                                                           7).      Anak saudara perumpuan.
2)            Anak                                                        8).      Ibu  tiri.
3)            Saudara  (adik/kakak)                         9).      Anak  tiri.
4)            Saudara  Ayah.                                    10).     Menantu.
5)            Saudara  Ibu                                         11).     Mertua.
6)            Anak  saudara  laki-laki.

0 komentar: