Sifat-sifat yang ada ta’luqnya

                                                                                        

 

Sifat-sifat yang ada ta’luqnya.

Dibawah ini tersebut ( enam ) yang ada ta’luqnya dan  tersebut pula terbagi (dua puluh) shifat itu dengan (empat) bagian. Artinya ta’luq yaitu : Tuntut shifat akan pekerjaan yang bertambah dari  pada berdiri shifat kepada dzaat adanya.

a.      Enam  shifat  yang  ada ta’luqnya.

Qudraht     :    ta’luq  ta-atsiir    segala  mumkin,   (mumkin maujud).

Iraadaht  :   ta’luq  ta-atsiir    segala  mumkin,      (mumkin maujud).

Sam’un     ta’luq  ankasyaf  segala  maujud,  (hhaadanya maujud).

Basharun   :    ta’luq  ankasyaf  segala  maujud,           (maujud qadiim).
‘Ilmun          :    ta’luq  ankasyaf   segala  wajib,              (segala mustahil).
Kalaamun   :    ta’luq  dalalaht   segala  wajib,                       (segala jaa-iz).
Adapun masalah ta’luq  seumpama qudraht  yakni  kuasa maka menuntutlah ia  akan  kecitaan  atau  harapan  yang  dikuasakannya,  demikian pula  masalah  lain-lain  ta’luq  pada  shifat lain-lain  adanya.
b.      Empat  bagian  dari  dua  puluh  shifat.
1}.     Shifat  Nafsiyaht :  [Wujud]  Artinya shifat  nafsiyah  yaitu :  Hal  yang  wajib bagi dzaat, selama dzaat  bersifat   wujud  tiada karenakan dengan suatu  karena.
2}.    Shifat Shalbiyah : Qidamun,  Baqa-un,  Mukhalafatuhu lilhawaditsyi, Qiyaamuhu ta’ala  binafsihi,   Wahdaa-niyaht, (5 shifat).
Artinya [shifat shalbiyah] yaitu :  Ibarat dari pada menafikan barang yang  tiada  layak  (pantas) kepada Allah Jalla  wa  ‘azza  jua  adanya.
3}.      Shifat  Ma ‘aniy :  Qudraht,   Iraadaht,   ‘Ilmun,   Hayyatun,   Sam’un, Basharun,   Kalaamun.  (7 shifat).
Artinya [shifat ma‘aniy] yaitu : Tiap-tiap shifat yang  maujud yang  berdiri kepada Dzat yang  maujud mewajibkan Dzat  bershifat  suatu   hukum,  yaitu  [shifat  ma nawiyah]  adanya.
4}.   Shifat  Ma nawiyah :   Qaadirun,  Muriydun,  ‘Aalimun,  Hayyun, Samii ‘un,  Bashiirun,  Mutakallimun. (7 shifat).
Artinya [shifat ma’nawiyah]  yaitu : Hal yang itsbat bagi Dzat bershifat ma’nawiyah dikarenakan dengan shifat ma‘aniy maka jadi keduanya itu berlajim-lajiman   adanya.

0 komentar: